JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, Niken Rosalita Widiastuti, meminta agar hasil hitung cepat atau quick count yang diselenggarakan Pusat Penelitian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Puslitbangdiklat) RRI tidak menjadi polemik. Menurut dia, tidak ada maksud terselubung dari RRI untuk menyelenggarakan quick count.
"Tujuannya tulus untuk memberikan informasi. Quick count sebagai referensi data pembanding. Jadi, tidak perlu ada polemik," kata Niken di Kompleks Parlemen, Selasa (15/7/2014).
Dalam menyelenggarakan quick count, ia menambahkan, Puslitbangdiklat RRI memiliki peneliti profesional yang menggunakan metodologi terpercaya. Sementara itu, untuk anggaran, quick count tersebut menggunakan anggaran rutin yang dimiliki Puslitbangdiklat.
Niken mengatakan, hasil penelitian yang dilakukan oleh Puslitbangdiklat digunakan untuk kepentingan siaran, termasuk juga mengetahui persepsi publik atas siaran yang dilakukan RRI.
"RRI diberi tugas oleh negara untuk memberikan siaran informasi. Jadi, quick count ini kami menyiarkan quick count yang diselenggarakan Puslitbangdiklat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.