JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar pers dan media massa ikut menenangkan ketegangan situasi pasca-pemilu presiden. SBY berharap agar media massa tetap berimbang dan tidak berpihak secara membabi buta. Hal ini menyusul sikap saling klaim kemenangan, baik oleh kubu Jokowi-Jusuf Kalla maupun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Pers bisa ikut menahan diri untuk tidak terlalu vulgar, yang bisa picu semakin tegangnya situasi bahkan benturan fisik secara horizontal. Saya serukan, ketika hadapi situasi setengah krisis, pers dan media tidak berpihak secara membabi buta," ujar SBY saat pidato pembukaan rapat kabinet di Kantor Presiden, Jumat (11/7/2014).
Sementara itu, SBY juga berharap agar jajaran Polri dan TNI bisa mengemban tugas dalam mengawal keamanan. SBY menegaskan bahwa dalam pilpres ini, dia tetap akan netral. Dia hanya akan mengawal proses pergantian kekuasaan hingga 20 Oktober mendatang.
"Agenda nasional tidak boleh terganggu, apalagi mundur dari jadwal yang ditentukan, yakni 20 Oktober. Tetap terjadi pergantian kepemimpinan nasional," kata SBY.
Pada pemungutan suara pada Rabu (9/7/2014), sejumlah lembaga survei mengadakan hitung cepat. Namun, hasil hitung cepat tersebut berbeda-beda. Ada delapan lembaga survei yang memprediksi Jokowi-JK unggul, antara lain Cyrus Network-CSIS, Lingkaran Survei Indonesia, Litbang Kompas, Populi Center, dan Indikator Politik. Adapun empat lembaga survei memprediksi Prabowo-Hatta menang, yakni Jaringan Suara Indonesia (JSI), Lembaga Survei Nasional (LSN), Indonesia Research Center, serta Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis).
Dengan hasil itu, tiap-tiap pasangan calon mengklaim kemenangan. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sudah mendeklarasikan kemenangan bagi kubu Jokowi-JK. Di sisi lain, Prabowo bersujud syukur dan berterima kasih kepada rakyat Indonesia yang sudah memilihnya sebagai presiden Indonesia selanjutnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung mengumpulkan setiap kandidat capres dan cawapres di kediamannya pada Rabu malam dan meminta para pasangan calon menahan diri. SBY pun sudah menginstruksikan jajaran TNI untuk siaga dalam level tertinggi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik horizontal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.