Menurut penjelasan JK, tawaran dari Puskaptis itu langsung datang ke Jokowi. Namun, ia tak menyebut rinci informasi lainnya.
"Ada yang menawarkan ke kita, tetapi kita tidak mau karena bayarannya terlalu tinggi," kata JK di kediamannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (10/7/2014).
Sejalan dengan itu, JK berpesan agar semua pihak memperhatikan lembaga survei yang ingin dijadikan sebagai alat ukur politik. Ia menyayangkan jika klaim politik dilontarkan dengan berpijak pada lembaga survei yang tidak kredibel.
"Mudah-mudahan berbesar hati dan jangan mengandalkan data-data yang tidak valid," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.