Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habibie Center: BJ Habibie Netral!

Kompas.com - 07/07/2014, 10:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - The Habibie Center, Senin (7/7/2014), merilis pernyataan tentang sikap politik lembaga ini dan mantan Presiden BJ Habibie terkait Pemilu Presiden 2014. Pernyataan ini merespons acara buka bersama yang dihadirinya pada Minggu (6/7/2014).

"Sampai saat ini BJ Habibie dan The Habibie Center tetap netral dan sama sekali tidak memberikan dukungan kepada salah satu calon presiden," ujar poin pertama dari pernyataan yang diunggah dalam akun The Habibie Center di laman Facebook, Senin.

Pernyataan ini pun meluruskan kehadiran Habibie dalam acara buka puasa yang dihadiri salah satu calon presiden itu. "BJ Habibie hadir sebagai sesepuh Golkar atas undangan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie," tegas pernyataan ini.

"(Acara buka puasa bersama) ini sama sekali tidak mengisyaratkan dukungan BJ Habibie kepada salah satu calon presiden," lanjut pernyataan itu. Adapun kriteria presiden ideal untuk Pemilu Presiden 2014 menurut Habibie, menurut pernyataan ini masih sama dengan yang pernah Habibie utarakan dalam acara Mata Najwa, beberapa waktu lalu.

Kriteria ideal menurut Habibie tersebut adalah berusia antara 40 sampai 60 tahun, memiliki rekam jejak memecahkan masalah yang dihadapi rakyat dan tidak rangkap jabatan dengan posisi pimpinan partai politik.

Sebelumnya diberitakan, Habibie menghadiri buka bersama yang juga diikuti calon presiden Prabowo Subianto dan para petinggi partai dalam koalisi pengusung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa, Minggu. Tuan rumah acara buka bersama itu adalah Aburizal bertempat di Hotel Four Season, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com