TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Hatta Rajasa menghimbau agar media melakukan self sensor atas pemberitaan yang akan ditayangkan. Pasalnya, pemerintah telah menjamin kebebasan bagi pers, sehingga pemerintah tidak dapat melakukan kontrol atas setiap pemberitaan yang akan ditayangkan.
"Media sendiri yang harus bisa mengukur asas kepantasan, asas kepatutan. Karena demokrasi kita juga demokrasi yang menghargai hak-hak dan pandangan pihak lain," kata Hatta menanggapi pemberitaan TV One yang menyebutkan bahwa PDI-P mengusung kader PKI, Jumat (4/7/2014).
Dalam sebuah pemberitaan, Hatta mengatakan, pihak lain tidak dapat mengintervensi media untuk menentukan konten apa yang akan ditayangkan. Menurut Hatta, intervensi atas pemberitaan media merupakan cara yang kurang bermartabat.
"Karena kita memiliki kebebasan pers yang tidak perlu ada lagi sensor (dari) lemabaga sensor, tetapi cukup media itu saja yang melakukan self sensoring," katanya.
Sebelumnya, DPP PDI-P marah atas pemberitaan TV One yang menyebutkan bahwa PDI-P mengusung kader PKI. Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Tjahjo Kumolo menyebut pemberitaan ini sebagai fitnah yang kejam dan tak dapat ditoleransi. Tjahjo meminta TV One bertanggung jawab atas pemberitaan yang telah ditayangkan. Ia menyatakan tak segan mengambil sikap tegas karena berita fitnah itu dianggapnya melecehkan keluarga besar PDI-P dan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Dampak dari hal itu, kantor biro TV One di Jogjakarta dirusak dan dicorat-coret oknum yang tidak diketahui. Bahkan, kantor pusat TV One di Jakarta sempat didatangi sekitar 60 massa dari republik demokrat (repdem) (Baca : 60-an Anggota Repdem PDI Perjuangan Geruduk Kantor "TV One" Tengah Malam).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.