"Ndak bisa seperti dulu lagi. Tahu inefisiensi, tapi dibiarkan," ujar Jokowi di rumah relawan Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2014).
Jokowi mengatakan, jika terpilih menjadi presiden, dia akan segera menghitung infrastruktur yang perlu disiapkan demi mengurangi impor. Jokowi juga akan menetapkan target agar tujuan bisa terwujud.
"Makanya harus segera disiapin, meski ada transisinya. Perlu setahun ya setahun, dua tahun ya dua tahun. Yang jelas memang harus disiapin betul," lanjut Jokowi.
Program pembangunan tol laut, lanjut Jokowi, merupakan salah satu program yang mampu menekan impor.
Tol laut adalah sistem distribusi komoditas yang menggunakan kapal laut berkapasitas besar. Dengan tol laut, potensi kekayaan daerah tergali dan sistem distribusi se-Indonesia pun terlaksana dengan baik.
Sebelumnya, Jokowi menengarai ada pihak yang sengaja membiarkan terjadinya impor di Indonesia. Pihak itu mendapat keuntungan besar dari kebijakan impor tersebut.
"Ada 'rente' yang sengaja membiarkan impor di Indonesia. Ada yang dapat banyak dari situ," ujar Jokowi.
Jokowi enggan menyebut siapa pihak yang dimaksud. Di sisi lain, Jokowi mengaku heran dengan pemerintah. Dia yakin pemerintah kini tahu akan kebijakan pembiaran itu. Namun, pemerintah diam saja melihat hal itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.