Peneliti LIPI Kritik Hatta: Rp 10 Triliun untuk Riset Jauh dari Optimal

JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego mengatakan, rencana calon wakil presiden Hatta Rajasa untuk menambah anggaran kebutuhan riset sebesar Rp 10 triliun selama 5 tahun dianggap masih belum cukup. "Itu masih jauh dari optimal. Belum ideal," kata Indira saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/6/2014).

Indira membandingkan anggaran riset pemerintah Indonesia dengan perusahaan swasta. Sebuah divisi riset dan pengembangan perusahaan swasta di Indonesia pada umumnya memperoleh anggaran 10 persen untuk pengembangan produk dari seluruh anggaran perusahaan. "Kalau bisa, anggaran riset itu 10 persen dari APBN," katanya.

Indria mengatakan, selain LIPI, ada ratusan lembaga riset lain di Indonesia, baik di tingkat universitas, kementerian, maupun lembaga negara. Lembaga tersebut selalu melakukan kajian yang hasilnya terkadang diterbitkan setiap waktu. Oleh karena itu, diperlukan anggaran yang cukup besar untuk setiap penelitian yang dilakukan peneliti.

Dalam debat cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum, Minggu (29/6/2014) malam, Hatta menyampaikan keinginannya untuk menambah anggaran riset. Menurut Hatta, ada beberapa riset yang perlu ditingkatkan, di antaranya energi, pertahanan, dan pangan.