Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Kampanye Jokowi-Kalla di Bulan Ramadhan

Kompas.com - 29/06/2014, 15:26 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Tjahjo Kumolo, Ketua tim pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla mengatakan, strategi kampanye di Bulan Ramadhan ini tidak begitu berbeda dengan kampanye-kampanye sebelumnya. Meski demikian, menurut Tjahjo, Jokowi dan Kalla tidak ingin kampanyenya merusak suasana Ramadhan.

"Dua figur akan menyesuaikan iklim suasana Ramadhan. Kami tidak ingin kampanye yang merusak suasana, kenikmatan sebagai umat yang berpuasa. Ya, biasa saja kampanye, dialog, mendengar, sentuhan kepada masyarakat," kata Tjahjo di Jakarta, Minggu (29/6/2014).

Selain itu, kata Tjahjo, tim kampanye akan membagi-bagikan sejumlah brosur yang mendidik kepada pondok-pondok pesantren, serta kepada masyarakat yang selesai menjalankan shalat taraweh.

"Saya kira sama, tidak ada hal-hal khusus yang akan dilakukan, intinya Beliau ingin langsung turun," tambah Tjahjo.

Selama sisa waktu kampanye yang tinggal beberapa hari lagi, kata Tjahjo, pihaknya tetap berupaya mengumpulkan suara dari swing voter atau massa mengambang. Momen debat capres-cawapres yang tinggal dua kali lagi, diharapkannya bisa menjadi sarana bagi masyarkat untuk mengenal visi misi dan sosok Jokowi-Kalla.

Di samping itu, tim kampanye akan terus memanfaatkan media sosial sebagai sarana pengenalan Jokowi-Kalla kepada masyarakat, khususnya golongan menengah ke bawah. Tjahjo juga optimistis Jokowi-Kalla memenangkan pilpres Juli mendatang.

"Kami tidak ingin berandai-andai atau meramal (menang berapa persen), tapi kami optimistis. Satu suara saja, yang penting menang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

Nasional
Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Nasional
Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Nasional
ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

Nasional
Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Nasional
Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Nasional
Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Nasional
Hati-hati, 'Drone' Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Hati-hati, "Drone" Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Nasional
KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

Nasional
KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com