Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muchdi PR Bantah Terlibat Penculikan Tim Mawar

Kompas.com - 25/06/2014, 16:46 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mayjen TNI (purn) Muchdi Purwoprandjono (PR) membantah dirinya terlibat dalam Tim Mawar terkait penculikan aktivis pada tahun 1998 lalu. Menurut pengacara Muchdi, Muhammad Fathir, saat penculikan kerusuhan terjadi, Muchdi belum mengemban tugasnya sebagai Danjen Kopassus.

"Pak Muchdi tidak terlibat Tim Mawar, saat itu dia masih menjabat sebagai Pangdam di Tanjungpura," kata Fathir dalam konferensi pers di Hotel Interkontinental, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014) siang.

Hal tersebut disampaikan Muchdi, membantah pernyataan pengacara Elza Syarief. Sebelumnya, Elza mengatakan, Muchdi-lah yang menjabat sebagai Danjen Kopassus saat penculikan aktivis dan harus bertanggung jawab, bukan Prabowo Subianto.

Adapun Prabowo menjabat Danjen Kopassus hingga Maret 1998 yang kemudian digantikan oleh Muchdi. Elza juga menuding, karena penculikan itulah Muchdi diberhentikan melalui sidang Dewan Kehormatan Perwira.

"Beliau tidak pernah diperiksa dan terperiksa, apalagi sampai adanya info diberhentikan dari TNI. Sampai dengan 2001 itu dia masih menjabat sebagai wairjen TNI. Kalau diberhentikan saat jadi danjen artinya tidak ada jabatan lagi. Sampai 2003 ia masih menjabat di BIN," tegasnya.

Fathir pun meminta Elza segera mengklarifikasi ucapannya. Jika tidak, pihaknya akan membawa kasus ini lebih lanjut ke proses hukum. Dia juga meminta media massa untuk tidak mengutip berita dari sumber yang tidak kredibel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com