JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Political Communication (PolcoMM) Institute menunjukkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa paling banyak didukung responden lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA). Sedangkan dukungan bagi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla paling banyak dari responden dengan latar belakang pendidikan sarjana.
"Dari sisi pendidikan, Prabowo-Hatta unggul di responden dengan pendidikan SMA dan sederajat. Kalau pendidikan diploma dan sarjana lebih memilih Jokowi-JK," kata Peneliti Senior PolcoMM Institute, Afdal Makkuraga Putra, dalam rilis survei “Eletabilitas Capres dan Cawapres: Membaca Perilaku Pemilih” di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2014).
Dia mengatakan, dari 1.200 orang responden yang disurvei, sebanyak 18,8 persen responden yang lulusan SLTA memilih Prabowo-Hatta jika pemilu presiden diadakan saat survei. Adapun Jokowi-JK dipilih oleh 4,5 persen responden lulusan SLTA.
Hasil survei lainnya, sebanyak 11,2 persen responden bergelar diploma dan 14,8 persen responden bergelar sarjana menyatakan akan memilih Jokowi-JK.
Adapun responden diploma dan sarjana yang menyatakan akan memilih Prabowo-Hatta masing-masing berjumlah 8,2 persen dan 11,2 persen. Jumlah responden pasca-sarjana yang mengaku akan memilih Prabowo-Hatta lebih banyak, yaitu 1,2 persen dibandingkan yang akan memilih Jokowi-JK, yaitu 0,6 persen.
Sedangkan, responden dengan rentang pendidikan tidak tamat SD hingga tamat SMP yang mendukung Jokowi-JK lebih banyak, yaitu 5,1 persen. Adapun Prabowo-Hatta mendapat dukungan dari 3,9 persen responden yang tidak lulus SD hingga lulus SMP.
Afdal mengatakan, keunggulan Jokowi-JK menarik simpati responden dengan tingkat pendidikan SLTP ke bawah dipengaruhi gaya bicara dan pilihan kata Jokowi yang mudah dicerna.
Selain itu, kata Afdal, faktor lainnya karena Jokowi dan JK melakukan kampanye dengan mendatangi pasar dan blusukan ke kampung dan bertemu warga.
"Kalau responden pascasarjana lebih banyak memilih Prabowo-Hatta, karena program kerja dan visi misi mereka dinilai lebih visioner dan menyentuh isu global dengan janji kewibawaan bangsa di mata internasional," kata Afdal.
Dia menuturkan, secara keseluruhan, elektabilitas Jokowi-Jusuf Kalla di angka 46,4 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo-Hatta Rajasa 43,3 persen. Sedangkan sisanya 10,3 persen responden belum menetapkan pilihannya.
Survei dilakukan di 33 provinsi pada 16 hingga 20 Juni lalu. Saat survei dilakukan, debat capres baru dilakukan dua kali. Penelitian dilakukan dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan tingkat kesalahan (margin of error) sebesar 3,1 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.