"Darmawan belum ada penjelasan. Kami belum ngecek pengantar surat panggilan, apa diterima langsung atau tidak," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Sompie di Mabes Polri, Senin (23/6/2014) malam. Dia mengatakan, kepolisian akan memastikan terlebih dahulu apakah surat panggilan tersebut benar-benar sampai kepada Darmawan atau tidak.
Ronny mengatakan, surat panggilan terhadap Darmawan dialamatkan ke kantor redaksi portal berita Inilah.com karena kepolisian tidak mengetahui alamat rumahnya. Darmawan adalah redaktur pelaksana di media ini.
"Kami akan akan cek kembali apakah surat panggilan itu sampai. Kalau tidak hadir karena tidak sampai suratnya, berarti ada masalah," ujar Ronny. Namun, kata dia, jika ternyata surat tersebut sampai ke tangan Darmawan dan sengaja diabaikan, maka polisi berhak melakukan pemanggilan paksa.
Sebelumnya, Darmawan mengakui bahwa dia terlibat dalam pembuatan tabloid Obor Rakyat. Ia mengatakan diajak oleh Setyardi Budiono selaku pemred untuk memproduksi konten dalam tabloid. Belakangan, tabloid itu dipermasalahkan karena dianggap menyebarkan kebencian terhadap Jokowi.
Tim advokasi capres-cawapres Jokowi-Jusuf Kalla telah melaporkan Darmawan dan Setyardi ke Bareskrim Polri pada Senin (16/6/2014). Terkait status Darmawan, Pemred Inilah.com Diendien Ridhotulloh menyatakan siap memberikan bantuan hukum kepada Darmawan jika diperlukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.