Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Jangan Tunggu Selesaikan Kebocoran Baru Kita Makmur

Kompas.com - 23/06/2014, 20:21 WIB
Ihsanuddin

Penulis


PANDEGLANG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Jusuf Kalla mengkritik rivalnya capres Prabowo Subianto yang kembali menyinggung soal kebocoran saat debat calon presiden sesi ketiga di Hotel Holiday Inn, semalam. Dia menilai apa yang disampaikan Prabowo soal kebocoran itu tidak konkret.

"Pak Jokowi sudah menyampaikan secara konkret. Langkah-langkahnya. Keunggulannya ialah langkah-langkah itu jelas. Artinya, jangan tunggu selesaikan dulu kebocoran baru kita makmur," kata JK di Pandeglang, Banten, Senin (23/6/2014).

Menurut JK, jika apa yang disebut kebocoran oleh Prabowo itu benar, maka tentu akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Jika hanya mengandalkan dan dari penutupan kebocoran, dia menilai cara tersebut akan sulit terealisasi.

"Sejak sekarang, harus diambil langkah-langkahnya. Keamanannya, perdamaiannya, kekuatannya laut kita, menangani palestina.  Bagaimana kita di ASEAN lebih kuat. Ambil langkah-langkah bagaimana laut kita dijaga. Bagaimana membantu serius Palestina," paparnya.

Cawapres nomor urut 2 itu yakin masyarakat bisa melihat mana paparan yang lebih baik. "Jokowi dan Prabowo telah menguraikan masing-masing programnya. Kembali lagi pada penilaian masyarakat apa yang baik," pungkasnya.

Dalam debat sesi kedua pada Minggu (15/6/2014) lalu, Prabowo bolak-balik bicara mengenai kebocoran anggaran hingga Rp 100 Triliun. Pernyataan Prabowo itu, lantas dikritik banyak pihak karena tidak tepat.

Bahkan kubu Prabowo sendiri, termasuk cawapresnya Hatta Rajasa, meluruskan pernyataan mantan Danjen Kopassus itu. Pada debat semalam, Prabowo tetap melontarkan pernyataan soal kebocoran. Namun dia lebih menekankan pada kebocoran sumber daya alam, bukan kebocoran anggaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com