Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi soal Pernyataan Bung Karno Pelanggar HAM, Mahfud Temui Rachmawati

Kompas.com - 22/06/2014, 14:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Tim Sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, mendatangi kediaman putri ketiga Presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, di Jalan Jatipadang Raya, Jakarta, Minggu (22/6/2014). Kedatangan Mahfud adalah untuk mengklarifikasi pernyataannya terkait Soekarno merupakan pelanggar HAM yang ditayangkan sebuah media online.

Rachmawati mengaku baru mengetahui adanya berita itu setelah dihubungi salah seorang wartawan yang meminta tanggapannya atas pernyataan Mahfud tersebut.

"Saya langsung kontak Pak Mahfud MD, kalau bisa Bapak ke sini saja untuk berbicara," ujar Rachmawati.

Permintaan itu pun disanggupi Mahfud hingga akhirnya pertemuan dilakukan siang ini. Pertemuan dilangsungkan secara terbuka dan diliput oleh media. Di hadapan Rachmawati, Mahfud yang datang bersama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku tidak pernah sekali pun menyebut Bung Karno adalah pelanggar HAM saat berorasi di Bengkulu pada Jumat (20/6/2014).

"Jadi ceritanya, saya bicara soal pelanggaran HAM, mari kita rekonsiliasi saja. Di setiap pemerintahan, selalu ada pelanggaran HAM, saat zaman Bung Karno, ada kiai dan jenderal-jenderal yang dibunuh. Saya tidak sebut pelakunya Bung Karno," papar Mahfud.

Bahkan, kata Mahfud, Bung Karno dinilainya adalah juga korban pelanggaran HAM itu sendiri. Di pemerintahan berikutnya seperti Presiden Soeharto hingga Presiden Megawati Soekarnoputri pun, ujarnya, pelanggaran HAM juga terjadi.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengaku pernyataannya dipotong dan hanya diambil bagian akhirnya saja. Padahal, sebut Mahfud, maksudnya adalah untuk dilakukan rekonsiliasi terhadap peristiwa masa lalu itu.

"Saya katakan, bangsa ini bangsa yang besar, kenapa ungkit HAM, kan enggak selesai-selesai. Akan tetapi, dalam konteks kampanye, pernyataan saya dimutilasi. Saya bisa buktikan karena TV One punya rekamannya. Saya ini orang yang tahu sejarah, jadi tidak mungkin saya berkata seperti itu," katanya.

Menanggapi penjelasan Mahfud, Rachmawati pun membahas soal kedekatannya dengan Mahfud MD dan juga kedekatannya dengan Prabowo Subianto. Rachmawati menuturkan bahwa ayahnya bukanlah seorang pelanggar HAM.

"Saya kenal betul ayah saya, dia bukan orang yang tega melakukan hal-hal seperti itu (langgar HAM)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com