Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahmi Idris: 60 Persen Massa Golkar Dukung Jokowi-JK

Kompas.com - 16/06/2014, 07:35 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar, Fahmi Idris, mengklaim massa partai Golkar baik dari struktur maupun kultur, serta kader maupun simpatisan, sebagian besar akan mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sekalipun partai tersebut mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Saya yakin sebagian besar ke Jokowi-JK, mungkin sekitar 60 persen, karena mereka ingin ada figur pemimpin dari Partai Golkar," kata Fahmi, saat deklarasi dukungan kepada Jokowi-JK oleh keluarga besar eksponen Tri Karya Partai Golkar di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (15/6/2014).

Fahmi mengatakan keyakinannya itu ditunjang fakta semakin banyak tokoh dan pengurus partai tersebut yang mengikuti langkah politik eksponen Tri Karya Partai Golkar mendukung Jokowi-JK. Dia mengatakan deklarasi serupa akan terus digelar di daerah selain Jakarta.

Menurut Fahmi, sikapnya yang berseberangan dengan arahan partai sudah dia imbangi dengan pengunduran dirinya dari posisi anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar bersama Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.

Kata Mantan Menteri Perindustrian Kabinet Indonesia Bersatu jilid I itu, semula dia mendukung partainya mengusung Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, sebagai capres atau cawapres. Namun ketika Aburizal memilih mengusung Prabowo-Hatta, dia tetap memilih mengusung figur dari partai itu sendiri.

"Harus ada figur dari Partai Golkar yang bertarung dalam pilpres, bukan bergabung mengusung figur lain," ungkap Fahmi. Eksponen Tri Karya berisi tiga ormas pendiri Partai Golkar yakni MKGR, SOKSI, dan Kosgoro 57. Selain Fahmi, hadir pula dalam deklarasi itu antara lain Koordinator Keluarga Besar Eksponen Trikarya Golkar Zainal Bintang, dan pendiri SOKSI Suhardiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com