Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilpres, Warga Merapi Gelar Ritual Satrio Piningit

Kompas.com - 12/06/2014, 23:17 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com
-- Warga Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang mempunyai tradisi unik untuk menyambut Pemilu Presiden 2014. Mereka menggelar ritual yang disebut Satrio Piningit di desa yang terletak di lereng Gunung Merapi itu, Kamis (12/6/2014).

Ritual yang diikuti oleh puluhan orang laki-laki itu menceritakan pertarungan antara dua calon pemimpin yang merebut hati rakyat. Kisah itu digambarkan dalam tokoh Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada dengan setting masa kerjaan Majapahit puluhan abad silam. Cerita Satrio Piningit itu sama dengan Pilpres tahun ini.

Proses menuju terpilihnya pemimpin yang diinginkan tidak semudah dan semulus yang diharapkan. Banyak godaan dan halangan baik dari lingkungan maupun orang- orang di sekitar capres. Namun, pada akhirnya para pengacau bersatu mendukung pemimpin terpilih.

"Sebenarnya ini adalah saatnya untuk membangkitkan kejayaan zaman Majapahit yang kedua. Bedanya, dua pemimpin yang kita harapkan ini berdiri sendiri, tidak bergabung. Siapa yang terpilih nantinya, ya itulah yang terbaik untuk masa depan Indonesia," kata Agus Merapi, pemimpin ritual di sela kegiatan.

Pada ritual ini, Agus berharap nantinya pemimpin yang terpilih tidak hanya bersosok Satrio Piningit, tetapi juga berani dalam menumpas setiap jenis kejahatan dan keburukan yang terjadi selama ini serta yang akan datang.

"Dia juga harus mau berjuang untuk rakyat. Berani memberantas pejabat yang tidak benar. Indonesia akan makmur dan sejahtera jika mendapat pemimpin seperti itu," imbuhnya.

Ditambahkan Saryoto, warga setempat, ritual Satrio Piningit merupakan rangkaian dari kegiatan tahunan "khataman" Pondok Pesantren Mistakhudh Dholam di desa tersebut. Bedanya, tahun ini lebih meriah karena menjelang pelaksanaan pilpres.

"Biasanya khataman hanya diisi dengan arak- arakan menggunakan sepeda motor, pengajian, dan pentas kesenian tradisional seperti soreng, topeng ireng, dan jatilan. Tahun ini sengaja dibuat khusus untuk menyambut pilpres dan kurmat merapi (sesaji gunung)," papar Saryoto.

Kegiatan yang berlangsung hingga Minggu 15 Juni 2014 itu akan ditutup dengan pengajian akbar yang diikuti oleh sekitar 3.000 santri berikut orangtua di halaman Ponpes Mistakhudh Dholam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com