"Kalau yang kemarin kan seperti cerdas cermat, lalu ada kekhawatiran moderator menjadi partisan. Hak moderator dibatasi dan tidak ada perdebatan saling potong," katanya dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Menurut Fahri, perdebatan dalam debat capres akan membuka kedangkalan wawasan dan pemikiran peserta tentang suatu topik. "Dangkal atau tidaknya diuji depan publik. Kalau memang keduanya dangkal, biar saja. Hak publik wajib tahu seterbukanya apa yang menjadi problem dari seorang kandidat," ujarnya.
Selain itu, masing-masing pihak juga perlu membuka sisi negatif dari lawannya untuk membangun perspektif yang utuh bagi kedua capres. "Membongkar sisi negatif adalah kemaslahatan bagi rakyat," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.