Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Revolusi Mental Itu Jago Bekerja, Bukan Jago Pidato"

Kompas.com - 06/06/2014, 20:10 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua DPP PDI-P Maruarar Sirait menyebutkan, revolusi mental dimulai dari hal-hal kecil. Selain itu, revolusi mental akan melahirkan orang-orang yang lihai dalam bekerja, bukan lihai dalam berpidato di depan publik.

"Mulailah dengan hal yang kecil. Anak muda fokus utama revolusi mental," kata pria yang akrab disapa Ara ini, saat mengisi sambutan pada acara Deklarasi Dukungan Revolusi Mental, di Taman Menteng, Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Dalam orasinya, Ara menuturkan, capres Joko Widodo telah melalui tahapan dari mulai yang kecil. Jokowi sempat menjabat Wali Kota Solo. Saat itu, Jokowi merasakan didemo oleh beberapa kalangan masyarakat yang tidak puas.

Ketika didemo, Jokowi mengajak mereka untuk berdialog sehingga menghasilkan kesepakatan. Begitu pula saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Ara juga menyerukan, revolusi mental jangan sekadar wacana, tetapi juga harus didorong untuk dilaksanakan. "Revolusi mental jangan basa-basi. Harus kita dukung. Revolusi mental bukan jago pidato, tapi jago bekerja," ujar Ara.

Pada akhir sambutannya, Ara mengajak warga yang hadir untuk bersama-sama mendoakan Jokowi menjadi presiden. Menurut dia, gerakan rakyat sangat berpengaruh. Saat rakyat bergerak, tidak ada yang menghalangi. Deklarasi Dukungan Revolusi Mental digelar oleh 5 organisasi sayap partai kepemudaan, yakni Taruna Merah Putih, Garda Pemuda Nasdem, Pemuda Hanura, Gema Saba, dan GM PKPI. Acara tersebut juga dihadiri masyarakat lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com