Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seknas Jokowi Terima Laporan Ada Pengerahan Babinsa di Gunung Kidul

Kompas.com - 05/06/2014, 21:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sekretaris Jenderal Seknas Jokowi, Dono Prasetyo, mengatakan, modus pengerahan bintara pembina desa (babinsa) tak hanya terjadi di Jakarta. Ada informasi, hal yang sama terjadi di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hal itu, kata Dono, diketahui dari informasi yang diterima Seknas Jokowi. Berdasarkan informasi tersebut, ada pengumpulan anggota babinsa oleh koramil setempat. Mereka diinstruksikan untuk melakukan kegiatan door to door ke masyarakat dalam mendukung calon presiden tertentu.

"Baru saja kami rapat dan dari hasil laporan anak cabang, baru dikumpulkan koramil untuk door to door untuk mendukung capres tertentu," ujar Dono, saat dihubungi, Kamis (5/6/2014).

Selain pengerahan babinsa, laporan tersebut juga menunjukkan adanya pertemuan kepala desa yang digelar oleh bupati untuk direkrut sebagai tim pemenangan Prabowo-Hatta. Dengan adanya laporan ini, Dono mengatakan, pihaknya belum akan melakukan langkah hukum karena belum ada bukti-bukti pendukung.

"Kalau sudah ada bukti pasti, akan kami laporkan. Sekarang ini, kami mengimbau agar semua pihak waspada. Kalau perlu, imbauan kami, orang-orang seperti itu difoto agar kami bisa sebarkan di media sosial," kata Dono.

Sebelumnya, warga di kawasan Jakarta Pusat melaporkan adanya pengerahan babinsa. Babinsa ini melakukan pendataan preferensi memilih warga dalam pemilu presiden mendatang. Dalam pendataan itu, warga diarahkan untuk memilih pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Namun, Hatta Rajasa menegaskan bahwa pihaknya tidak mengerahkan babinsa. Dia menuding isu itu adalah isu yang mengada-ada.

"Isu babinsa mengada-ada. Mereka profesional. Enggak ada (partai) yang bisa mengatur TNI," ujar Hatta di Serang, Banten.

Hatta meminta jangan ada pihak yang sengaja menyeret TNI/Polri ke ranah politik. Menurut dia, hal itu berpotensi memecah belah hubungan antara TNI dan Polri.

"Itu isu yang bisa memecah belah tentara dan polisi. Jangan seret-seret polisi dan tentara," katanya.

Tanggapan TNI

Di Kompleks Parlemen, Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayjen TNI Fuad Basya mengatakan, TNI berjanji akan menindak anggotanya yang mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu presiden pada 9 Juli mendatang. TNI juga terus menelusuri gerak-gerik anggotanya terkait netralitas mereka.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko, yang juga berada di tempat yang sama, enggan berkomentar secara spesifik perihal perilaku babinsa. Kendati begitu, dalam kesempatan sebelumnya, Moeldoko menegaskan bahwa TNI akan netral dalam pemilu (baca: TNI Akan Menghukum Anggotanya yang Tidak Netral).

Baca juga:
Datangi Rumah ke Rumah, Anggota Babinsa Arahkan Warga Pilih Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com