JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Jusuf Kalla mengaku bahwa pihaknya kesulitan mengatur relawan yang mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) setiap kali melakukan aksi. Hal ini dilontarkan JK menanggapi kericuhan yang diakibatkan oleh pendukungnya saat pengambilan nomor urut capres di Kantor KPU pada Minggu (1/6/2014).
"Relawan kita itu banyak. Makanya semrawut. Saya dan Pak Jokowi terus terang kesulitan mengatur," ucap JK di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/6/2014).
Ia juga menilai, aksi relawannya di KPU tersebut adalah spontan dan tidak direncanakan untuk memprovokasi pendukung capres lain.
Sebelumnya, Partai Gerindra melaporkan aksi selebrasi yang dilakukan simpatisan Jokowi-JK ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Hal ini diawali oleh aksi selebrasi yang dilakukan pendukung Jokowi-JK saat Ketua KPU Husni Kamil Manik mengumumkan nomor urut pasangan capres-cawapres.
Tiba- tiba pendukung Jokowi-JK yang berada di halaman Gedung KPU mengeluarkan papan nomor urut 2 dengan gambar wajah Jokowi-JK. Dengan mengenakan pakaian adat berbagai daerah, para pendukung Jokowi-JK itu kemudian melakukan selebrasi dengan cara menari.
Partai Gerindra menuding pihak Jokowi-JK melalukan curi start kampanye di area KPU yang dianggap sebagai tempat netral.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.