"Kami tidak sebodoh itu. Sejak merdeka, menteri agama itu dari kelompok mayoritas karena bisa diterima semua pihak. Alirannya dari mainstream, mayoritas, tidak ada minoritas," kata Kalla saat menyampaikan ceramah di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2014).
Hal itu disampaikannya untuk menjawab pertanyaan seorang jemaah yang menanyakan soal isu bahwa Jokowi-JK akan mengangkat menteri agama dari kelompok Syiah.
Dia mengatakan, sepanjang sejarah pemerintahan Indonesia, menteri agama lebih banyak dari kelompok Islam Nahdlatul Ulama (NU). Sesekali, katanya, dari Muhammadiyah.
Meski menjawab pertanyaan soal menteri agama, JK menyatakan, pihaknya belum berpikir soal susunan kabinet pemerintahannya.
Sebelumnya, beredar isu bahwa menteri agama berasal dari Syiah jika pasangan Jokowi-JK terpilih sebagai presiden dan wakil presiden nanti. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang merupakan mitra koalisi pasangan tersebut mengatakan, isu tersebut berkembang karena ada salah satu anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang merupakan anggota Syiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.