Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sorak-Sorai Dukungan untuk Jokowi dari Relawan Dahlan Iskan

Kompas.com - 31/05/2014, 16:46 WIB
Indra Akuntono

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Ribuan relawan Dahlan Iskan, Demi Indonesia, mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla di Pemilu Presiden 2014. Dukungan terasa kental saat ribuan relawan itu menyerukan nama Jokowi di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (31/5/2014).

Ribuan relawan yang dikomandoi oleh Dahlan itu telah memadati lokasi acara sejak pukul 09.00 WIB. Para relawan didominasi wanita dewasa dan anak-anak, tetapi ada juga relawan pria usia muda sampai dewasa.

Saat Jokowi-JK memasuki lokasi acara, ribuan relawan itu sontak berdiri, mengibarkan bendera kecil, sambil meneriakkan nama "Jokowi...Jokowi...Jokowi."

Jokowi-JK langsung menuju tempat duduknya, diapit oleh Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Dahlan Iskan. Ketua Tim pemenangan Jokowi-JK pada Pilpres 2014, Tjahjo Kumolo, juga hadir bersama beberapa pengurus partai pendukung. Suasana yang sempat hening sesaat, sontak kembali riuh saat Jokowi-JK naik ke atas panggung untuk menerima dokumen dukungan dari Dahlan dan relawannya.

Setelah itu, sorak-sorai tak berhenti sampai JK dan Jokowi secara bergantian memberikan sambutannya. "Saya meyakini dukungan ini akan memberikan kekuatan besar terhadap Jokowi-JK. Kalau nanti partainya bergerak, semuanya maju, 9 Juli ketemu, apa yang bisa kita bayangkan? Jokowi-JK menang," ucap Jokowi, disambut sorak sorai dan tepuk tangan ribuan orang yang hadir di acara itu.

Setelah memberikan sambutannya, Jokowi masih sempat menyapa para relawan yang mendukung. Para relawan menggunakan kesempatan ini untuk bersalaman dan mengabadikan momentum melalui kamera telepon seluler.

"Saya dukung karena suka. Kerjanya Jokowi bagus dari dulu," kata seorang relawan asal Bekasi, Jawa Barat, Rohipah, saat dijumpai seusai acara deklarasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com