Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid: Redam Potensi Konflik, Keluarga Gus Dur Tak Jadi Timses Capres yang Mana Pun

Kompas.com - 24/05/2014, 13:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau lebih dikenal sebagai Yenny Wahid, putri almarhum Abdurrahman Wahid, menyatakan, keluarganya memutuskan tak menjadi tim sukses salah satu pasangan kandidat yang mana pun dalam Pemilu Presiden 2014.

"Keluarga Gus Dur (panggilan kehormatan untuk Abdurrahman Wahid, red) mengambil sikap sebagai pengayom bagi semua pihak," kata Yenny, lewat layanan pesan, Sabtu (24/5/2014) pagi. Menurut dia, keputusan ini merupakan upaya untuk meredam potensi konflik yang mungkin timbul di akar rumput.

"Saya menghormati keterlibatan para tokoh Nahdlatul Ulama sebagai timses pasangan calon presiden-wakil presiden," lanjut Yenny. "Saya yakin itu diniati keinginan baik untuk mencari solusi masalah-masalah bangsa."

Namun, Yenny berpendapat keterlibatan tokoh NU yang sama-sama ada di dua kubu pasangan kandidat juga memunculkan akibat perpecahan di kalangan umat. "Konflik mungkin timbul di akar rumput sehubungan dengan kerasnya black campaign yang terjadi," imbuh dia.

Sebelumnya, Kamis (22/5/2014), Yenny mengatakan keluarga mantan Presiden keempat Indonesia itu belum mendukung kubu yang mana pun. "Pada saat ini, posisi kami (keluarga Gus Dur) masih di tengah," ucap dia, menjelang kedatangan bakal calon wakil presiden dari poros Partai Gerindra, Hatta Rajasa, Kamis.

Namun, sehari kemudian, Jumat (23/5/2014), muncul klaim bahwa Yenny berada dalam barisan pendukung pasangan kandidat yang diusung poros Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Hatta. Klaim ini disampaikan oleh Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Meski beberapa tokoh NU seperti Mahfud MD bergabung dalam jajaran tim sukses poros Partai Gerindra, banyak pula tokoh lain NU yang memilih mendukung pasangan kandidat dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Di antara tokoh NU yang mendukung pasangan dari poros PDI-P adalah mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com