Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Politisi PPP Datangi Rumah Suryadharma untuk Beri Dukungan

Kompas.com - 23/05/2014, 00:52 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sejumlah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendatangi kediaman Menteri Agama Suryadharma Ali di Jalan Jaya Mandala 7 Nomor 2, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2014) malam.

Mereka datang untuk memberikan dukungan semangat kepada Ketua Umum PPP itu yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama tahun 2012-2013.

"Pak Surya kan ketum, juga pimpinan partai. Agak kaget juga ya mendengar berita ini. Ya, kita datang untuk memberikan support," ujar Ketua Bappilu PPP, Fernita Darwis, seusai menemui Suryadharma. Menurut dia, Suryadharma dalam keadaan sehat.

Terkait status Suryadharma sebagai ketua umum, Fernita enggan memberikan komentar. "Ya, nanti lihat perkembangannya saja, ya," tepis dia.

Sejumlah Ketua DPP PPP juga berada di dalam rumah tersebut untuk memberikan dukungan. Adapun politisi PPP selain Fernita yang terlihat ada di rumah itu antara lain Ahmad Yani, Dimyati, dan Okky Asokawati.

Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy juga terlihat datang pada pukul 23.40 WIB. Namun, pria yang akrab disapa Romy itu langsung berjalan cepat memasuki kediaman Suryadharma. Hingga malam ini, sejumlah politisi PPP masih berada di dalam rumah dua tingkat tersebut.

Sejumlah mobil terparkir di sekitar rumah Suryadharma. Sementara itu, di halaman rumah terparkir mobil BMW putih B 1 KMU, Camry hitam B 1258 RFS, dan dua mobil yang diselimuti penutup mobil.

Seperti diberitakan sebelumnya, Suryadharma ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama pada 2012-2013. Suryadharma diduga melakukan penyalahgunaan wewenang selaku Menteri Agama.

Menurut Wakil Ketua KPK Zulkarnain, dugaan korupsi ini meliputi dana pemondokan, katering, dan transportasi. Diduga pula ada penggelembungan harga. Terkait penyelidikan proyek haji, KPK sebelumnya telah meminta keterangan Suryadharma.

Seusai dimintai keterangan KPK, Suryadharma mengaku ditanya soal penyelenggaraan haji, terutama mengenai katering dan pemondokan haji yang dianggap tidak layak. Dia juga mengaku ditanya soal anggota DPR yang "bermain" dalam bisnis haji.

Namun, Suryadharma mengklaim dana manfaat atau bunga dari setoran haji selama ini sudah dikelola untuk meningkatkan kualitas pelayanan jemaah haji. Dia membantah ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan bunga atau manfaat setoran haji tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com