JAKARTA, KOMPAS.com — Maraknya kampanye negatif dan kampanye hitam yang digencarkan selama pemilu dinilai berdampak provokatif pada masyarakat. Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow mengatakan, semestinya tim sukses masing-masing calon meredam gejolak tersebut.
"Timses harus jadi penetral dan mengedukasi masyarakat, bukan makin lama makin memprovokasi publik," ujar Jeirry dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (22/5/2014).
Ia mengimbau tim sukses agar tidak menjadikan kampanye hitam sebagai alat untuk menyerang kandidat lain. Menurut Jeirry, fatal akibatnya jika masyarakat justru terpecah akibat terpicu isu-isu yang belum terbukti kebenarannya.
"Ini hanya akan memperkuat sekat masyarakat atas nama agama, suku, dan kelompok masyarakat tertentu. Akibatnya ke masa depan sangat signifikan," ujarnya.
Menurutnya, merumuskan platform dan menyosialisasikannya secara luas kepada masyarakat justru akan lebih menarik. Masyarakat akan mengenal lebih jauh para kandidat capres dan cawapres mengenai apa yang akan mereka lakukan pada pemerintahan nantinya.
"Kita ajak kandidat mengelaborasi platform ke depan. Kita berharap ini yang akan jadi wacana di media," kata Jeirry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.