Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GPNU Ragukan Netralitas PBNU

Kompas.com - 22/05/2014, 11:17 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Gerakan Penyelamat Nahdlatul Ulama (GPNU) M Khoirul Rijal menyayangkan sikap sejumlah elite PBNU yang memublikasikan dukungan pribadinya kepada calon presiden tertentu. Untuk itu, ia akan meminta kepada Rais Am PBNU agar memberikan peringatan kepada elite PBNU tersebut. "Sikap tersebut hanya akan membuat bingung warga NU," katanya melalui siaran pers yang diterima Kamis (22/5/2014).

Menurut Khoirul, dukungan secara pribadi secara tidak langsung akan membawa gerbong organisasi NU karena sebagian besar masyarakat NU belum mampu membedakan mana sikap pribadi pengurus dan organisasi NU. Fanatisme kepada figur atau tokoh NU adalah sebagai bukti masyarakat NU belum bisa membedakan sikap pribadi dan organisasi.

"Jika hal ini sampai terjadi, GPNU meminta kepada Rais Am PBNU agar memberikan peringatan kepada elite PBNU yang melenceng," katanya.

GPNU meminta PBNU memberikan sanksi kepada pengurus NU dari tingkat pengurus besar, wilayah, hingga cabang serta ranting, termasuk Badan Otonom (Banom) NU yang terlibat menjadi tim sukses kandidat presiden. "Memublikasikan dukungan secara pribadi sama persis dengan mengampanyekan salah satu kandidat," ujarnya.

Ia menuturkan, NU mempunyai kewajiban untuk selalu mengayomi semua pihak, terutama kepada kader-kader terbaiknya yang ikut meramaikan demokrasi dalam pilpres mendatang. Meski begitu, NU seharusnya bersikap netral. "Siapa pun yang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden mendatang harus didukung agar dapat bekerja secara optimal dalam mengemban amanat rakyat," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com