Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Bantah Hary Tanoe Berpaling ke Prabowo

Kompas.com - 20/05/2014, 14:05 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Hanura di DPR RI Syarifuddin Suding membantah kabar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo mendukung Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden 2014. Ia menegaskan, hingga kini, bos MNC Group itu masih solid pada Partai Hanura.

"Itu kan kata Fadli Zon (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra). Saya tidak melihat itu," ujarnya saat ditemui di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Ia mengatakan, Hary Tanoe juga tetap ikut mengawal hasil keputusan rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang memberikan wewenang kepada Ketua Umum Hanura Wiranto untuk menentukan koalisi partai. Saat ini Partai Hanura telah resmi berkoalisi dengan PDI-P serta mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Ia yakin, keputusan ini sudah dipahami oleh semua kader Partai Hanura dengan baik. "Semua kader wajib mengamankan keputusan partai," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengklaim bahwa Hary Tanoe akan bergabung dalam poros Gerindra. Ia mengatakan, Hary Tanoe mendukung pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Prabowo-Hatta.

Hal itu berseberangan dengan sikap Hanura. Sesuai amanat Rapat Pimpinan Nasional I Hanura 2014, Wiranto diberi mandat untuk menentukan langkah politik dan arah koalisi partai dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014. Hari ini Wiranto telah mendeklarasikan dukungan Hanura kepada Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pasangan capres-cawapres yang diusung oleh koalisi bersama PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com