Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Mencoba Bertahan Setia ke Poros Gerindra...

Kompas.com - 16/05/2014, 08:24 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih fokus untuk masuk ke poros Partai Gerindra dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Namun, sikap resmi baru akan diambil setelah ada keputusan dari Majelis Syuro PKS.

"Aspirasi internal kami laporkan, sekarang menunggu mandat dari Majelis Syuro," kata Sekretaris Jenderal DPP PKS Taufik Ridho, saat dihubungi, Kamis (15/5/2014) malam. Dia mengatakan, komunikasi politik tetap dilakukan dengan semua partai. Namun, menurut mereka, hanya Gerindra yang paling serius mengajak berkoalisi dan respons internal pun baik.

Untuk memudahkan konsentrasi, PKS membentuk Tim 5 yang diketuai oleh Taufik. Tim ini mereka sebut sebagai "ambasador" PKS dalam menjalin komunikasi terkait arah koalisi menghadapi Pemilu Presiden 2014.

Taufik menambahkan, PKS tak ingin mengedepankan praktik transaksional dalam penjajakan kerja sama politik. Indikator utama koalisi yang mereka pilih adalah memastikan tiket tampil bersama di pilpres, merancang strategi pemenangan, dan menyusun agenda pemerintahan ke depan. "Tahapan itu yang selalu kami bicarakan."

Meski demikian, Taufik mengatakan masih banyak kemungkinan bisa terjadi terkait koalisi, termasuk kemungkinan munculnya poros baru. Dia tak menampik bahwa tawaran berkoalisi juga masih datang dari Partai Demokrat dan Partai Golkar.

Namun, Taufik mengatakan, PKS ingin memegang etika dan fokus pada rencana masuk ke poros Gerindra. "Semua bisa terjadi atau berubah di waktu terakhir. (Namun), kami ingin memegang etika dan tahan pada godaan," ujar dia.

Sebelumnya, anggota Tim 5 PKS, Hidayat Nur Wahid, juga menyampaikan hal yang sama. Ia menegaskan bahwa hanya selangkah lagi partainya akan bergabung ke poros Gerindra. Saat ini, baru Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang resmi mendeklarasikan diri mendukung Prabowo.

Keputusan PPP diambil secara aklamasi dalam rapat pimpinan nasional II PPP beberapa hari lalu. Selain PPP, Partai Amanat Nasional (PAN) juga telah memberi sinyal kuat bakal bergabung. Ketua Umum PAN Hatta Rajasa bahkan digadang-gadang akan menjadi bakal cawapres untuk Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com