Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKPI Merasa Dukungannya Tak Ditanggapi PDI-P

Kompas.com - 15/05/2014, 19:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Nehemia Lawalata mengatakan, keinginan partainya memberikan dukungan kepada bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, Joko Widodo, tak mendapatkan sambutan baik. Kehadiran perwakilan partainya dalam deklarasi dukungan kepada Jokowi yang berlangsung pada Rabu (14/5/2014) kemarin, tak mendapatkan tanggapan. 

"Partai saya kemarin enggak diundang. Niat baik PKPI mendukung calon PDI-P sepertinya enggak ditanggapi positif sehingga deklarasi kemarin hanya libatkan tiga partai," ujar Nehemia di Kantor Founding Fathers House, Jakarta, Kamis (15/5/2014).

Namun, kata dia, PKPI cukup sadar diri. Perolehan suara PKPI dalam Pemilu Legislatif 2014 tak mencapai 1 persen sehingga tidak memenuhi ambang batas parlemen 3,5 persen.

"Mungkin pikiran PDI-P untuk keamanan di parlemen, karena kami enggak ada kursi di parlemen. Saya menangkap mereka seperti itu," ujar Nehemia.

Sebelumnya, menurut dia, Ketua Umum PKPI Sutiyoso pernah menemui Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo dan menyatakan dukungan kepada Jokowi. Saat itu, katanya, ada respons positif dari PDI-P.

"Ya enggak tahu menerima benar atau basa basi. Itu pun bagi kami enggak jadi masalah," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, gerbong koalisi PDI-P saat ini diisi dua partai yaitu Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Akan tetapi, PDI-P masih membuka pintu bagi partai lain yang ingin bergabung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com