"Tadi Pak Ical datang ke sini menggunakan mobil, tidak menggunakan helikopter. Kami pun tidak menyambut beliau dengan kuda," ujar Tjahjo terkekeh dengan pernyataannya sendiri itu.
Tak selesai di situ, Tjahjo mengatakan, kesederhanaan pertemuan Megawati-Ical terlihat dari sajian yang disiapkan untuk kedua tokoh politik itu. Bukan prasmanan mewah dengan budget fantastis yang dilahap mereka.
"Tapi, hanya makan kacang dan kopi bersama, khas Jawa Tengah," kata anggota Komisi I DPR ini.
Pernyataan Tjahjo ini seolah menyindir gaya pertemuan Ical dengan bakal calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di kediaman Prabowo, Hambalang, Bogor, pada 5 Mei. Ical ketika itu datang menggunakan helikopter dan mendarat di helipad yang sudah disiapkan di rumah Prabowo.
Saat Ical tiba, drum band binaan Prabowo pun mengiringi langkah Ical. Tak hanya itu, Ical dan Prabowo di hadapan wartawan juga terlihat akrab saat keduanya menunggang kedua dengan diiringi lagu opera asal Italia.
Meski beda dari cara penyambutannya, ada kesamaan pembicaraan Ical dengan Megawati dan Ical dengan Prabowo.
Di dalam pertemuan dengan Prabowo, Ical mengaku sudah mendapat satu kesepakatan agar komunikasi dilakukan lebih intens pada waktu mendatang. Ical dan Prabowo memiliki pandangan yang sama bahwa mengelola kemajemukan Indonesia tak dapat dilakukan oleh satu golongan tertentu.
Pernyataan Ical waktu itu pun mirip dengan hasil pertemuannya dengan Mega saat ini.
Namun, dengan Gerindra, komunikasi seolah jalan di tempat. Prabowo bahkan tak langsung memilih Ical sebagai pasangan, padahal sudah menyatakan rela turun kelas menjadi calon wakil presiden. Prabowo malahan mendekat ke Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.
Akankah Ical kembali ditinggalkan PDI-P? Yang pasti Ical sudah merasa ada kecocokan dengan Megawati meski nantinya hasil dari forum Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar pada 18 Mei mendatang yang akan menentukannya.