"Setelah melakukan diskusi, maka menyimpulkan apabila kita memang akhirnya membutuhkan opsi lain atau koalisi, dengan waktu yang singkat, tolong dicermati masing-masing untuk menyampaikan kembali," ujar Hidayat.
Menurut Hidayat, Golkar masih memikirkan apakah memungkinkan dalam waktu singkat bisa membangun poros baru. Sementara, pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden akan dimulai pada 18 Mei mendatang. Dalam pertemuan itu, kata Hidayat, SBY juga tak menyinggung keinginan Demokrat untuk mengusung politisi Partai Golkar, Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bakal calon presiden.
"Tidak disebut nama sama sekali. Yang pasti, usul ini (poros ketiga) mau dirapatkan. Langsung kami bicarakan di kantor hari ini," kata Menteri Perindustrian itu.
Hidayat mengaku Partai Golkar tidak menutup kemungkinan akan mendukung ide SBY tersbeut. Dalam politik, katanya, segala kemungkinan bisa terjadi.
"Kan biasanya di politik itu seperti main bola, injury time itu suka ngegolin," ujar Hidayat.
Demokrat lirik Sultan
Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan, partainya membidik salah satu tokoh Partai Golkar, Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai kandidat calon presiden yang akan diusung pada Pemilu Presiden 2014. Hal itu disampaikan Amir saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/5/2014).
Menurut Amir, alasan memilih Sultan karena elektabilitasnya bisa bersaing dengan dua kandidat bakal capres lainnya, yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Amir menyebutkan, berdasarkan survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Jokowi berada di kisaran 25-26 persen, sementara Prabowo 17-18 persen. Di posisi ketiga, ada Sultan dengan 15 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.