JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan hanya membahas masalah kenegaraan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Rabu (14/5/2014). Dia membantah pertemuannya dengan SBY tersebut adalah sebagai salah satu cara untuk membentuk koalisi dengan partai pimpinan SBY, Partai Demokrat.
"Kami membahas prinsip bahwa kita bertanggung jawab pada Indonesia ke depan. Kalau mengenai masalah itu, saya kaget sekali dikatakan kalau saya ke sini, lalu dapat berita. Ke Prabowo dapat berita, ke Jokowi dapat berita. Alhamdulillah bahwa Allah bilang Anda cukup populer," ujar Aburizal dalam jumpa pers, Rabu siang.
Menurut Aburizal, dalam pertemuannya dengan Presiden Yudhoyono hari ini, ia menjelaskan soal perolehan kursi Partai Golkar dari pemilihan legislatif lalu yang mencapai 91 kursi. Selain itu, Aburizal juga sempat bercerita soal komunikasi politik yang dibangunnya selama ini dengan berbagai tokoh.
"Mudah-mudahan, saya sampaikan ke Presiden, Partai Golkar akan siap untuk berkompetisi, siap berkoalisi dengan partai-partai yang ada. Kepada beliau juga kami mengatakan, kami bertanggung jawab. Saya sebagai bekas menteri bertanggung jawab pada Indonesia ke depan yang lebih baik, lebih mandiri. Itulah satu tujuan kami menghadap Presiden," katanya.
Hingga saat ini, baru terbentuk dua poros koalisi, yakni pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Demokrat berencana mengusung Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai calon presiden.
Adapun Golkar tengah menjajaki koalisi mendukung Jokowi. Cawapres bagi Jokowi belum diputuskan. Di sisi lain, Partai Golkar juga belum menentukan arah koalisinya. Aburizal sudah bertemu dengan sejumlah tokoh, mulai dari Prabowo Subianto dan Jokowi, tetapi belum juga ada kesepakatan koalisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.