Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Yakin Poros Demokrat Bakal Merapat

Kompas.com - 10/05/2014, 16:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


MANADO, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yakin bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan partainya memiliki pengaruh besar dalam pembentukan poros baru dalam Pemilu Presiden 2014. Namun, PDI-P juga yakin bahwa Demokrat dan "gerbong" pengikutnya dapat menjadi teman bagi PDI-P selaku pemenang Pemilu Legislatif 2014.

"Demokrat bisa membuat poros baru dan poros ketiga ini akan merapat ke partai pemenang," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Eriko Sotarduga di Swiss-Bell Hotel, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (10/5/2014).

Menurut Eriko, Demokrat punya peran penting dalam tubuh koalisi partai tersebut. Apalagi, kubu koalisi yang dibangun SBY sangat terbuka dengan kubu lainnya. Demokrat sebagai mantan penguasa memiliki akses dan infrastruktur yang kuat.

"Jadi bolanya ada di Demokrat. Nantilah, satu-dua hari ini kita lihat, akan ada pergerakan yang menarik," kata Eriko.

Kendati demikian, kata Eriko, pergerakan politik itu tergantung pada hasil Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Merapat ke partai "banteng hitam" bisa saja kandas jika partai dengan lambang mercy itu juga mengusung capres atau cawapresnya sendiri.

Erico menampik anggapan tentang kekurangharmonisan PDI-P dengan Demokrat. Pada prinsipnya, PDI Perjuangan siap merangkul partai politik untuk bekerja sama dalam pemerintahan.

"Persepsinya itu jangan berdasarkan elite, tapi persepsi rakyat. Kalau rakyat lihat elitenya bertengkar, mereka enggak mau pilih. Tapi kalau dilihat elitenya rangkul-rangkulan, dia pikir, 'Ah, sudahlah, kita pilih yang damai-damai saja.' Kira-kira begitu," katanya.

Meski demikian, Eriko mengatakan bahwa dengan berkoalisi bersama Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saja, sebenarnya PDI-P telah lolos syarat untuk mengajukan calon presiden. Oleh karena itu, PDI-P tidak perlu menunggu sikap partai lain untuk bergabung, termasuk Demokrat ataupun PPP yang akhir-akhir ini dikabarkan mempertimbangkan untuk bergabung dengan PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com