Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Belum Tentu Elektabilitas Prabowo-Ical Tinggi

Kompas.com - 07/05/2014, 15:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ragu elektabilitas bakal calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto akan meningkat jika dipasangkan dengan bakal capres Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical di pemilu presiden mendatang.

Juru bicara PKS Mardani Ali menilai, elektabilitas Ical belum tentu berbanding lurus dengan elektabilitas partainya dalam pemilu legislatif lalu yang menduduki peringkat kedua dengan perolehan suara sekitar 15 persen berdasarkan hasil hitung cepat.

"Belum tentu elektabilitas Prabowo-Ical tinggi. Pemilu legislatif Golkar memang nomor dua, tapi di dalam pilpres itu kan yang bersaing orangnya. Bisa tidak Golkar memberikan cawapres yang mampu bersaing di pilpres nanti?" kata Mardani saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/5/2014) sore.

Mardani menilai, meskipun Ical sudah menyatakan siap untuk menjadi cawapres bagi Prabowo, tetapi belum ada kesepakatan secara resmi dari kedua belah pihak. Menurutnya, pembicaraan mengenai kursi cawapres bagi Prabowo akan dibicarakan secara bersama-sama ketika koalisi Gerindra dan parpol lain telah terbentuk.

"Sampai sekarang pembahasan koalisi kita dengan Gerindra masih terus berjalan dan kita tidak merasa terancam dengan sikap Pak Ical yang menyatakan mau jadi nomor dua. Itu kan masih perlu dibahas juga, Golkar setuju atau tidak. Kalau Ical setuju, tapi Golkar tidak setuju kan tidak bisa juga," ujarnya.

PKS sendiri, lanjut dia, dalam menjalin koalisi dengan Gerindra ini tidak mengincar posisi apa pun, baik cawapres ataupun menteri. Menurutnya, koalisi yang akan dibangun oleh PKS berbasis kebijakan untuk membangun bangsa ke depan.

"Posisi cawapres ataupun menteri jangan dibahas secara bilateral tapi multilateral. Pertimbangannya bukan PKS dapat apa," pungkasnya.

Sebelumnya, Ical menyatakan, tidak keberatan jika kelak dirinya maju sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo. Menurut Ical, jabatan presiden atau wakil presiden hanya instrumen yang tak perlu diributkan.

Akbar sendiri berniat maju pada pilpres sebagai cawapres. Tokoh Golkar lain yang juga ingin maju, yakni Jusuf Kalla, Priyo Budi Santoso, dan Luhut Panjaitan. Golkar akan memutuskan mengenai pencapresan dalam Rapimnas mendatang. Dalam Rapimnas III tahun 2012, Ical ditetapkan sebagai capres, bukan cawapres.

PKS berniat merapat ke Gerindra. Melalui rapat majelis syuro, PKS memutuskan akan membentuk tim khusus untuk fokus menjajaki koalisi dengan Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi 'Online'

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi "Online"

Nasional
Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com