JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad setuju jika Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menjadi bakal calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ia menilai, hal itu mungkin saja terjadi karena elektabilitas Aburizal di bawah Prabowo.
"Kita realistis saja. Meskipun suara Golkar tinggi, popularitas dan elektabilitas Prabowo jauh lebih tinggi dari ARB (Aburizal). Jadi, tak masalah kalau ARB jadi cawapresnya Prabowo," kata Fadel di Jakarta, Senin (5/5/2014).
Fadel mengatakan, Partai Golkar harus tetap berada dalam pemerintahan guna membangun bangsa ini menjadi lebih baik. Menurut dia, para petinggi Partai Golkar akan menggelar rapat di DPP Partai Golkar untuk membahas kelanjutan pencalonan Aburizal sebagai presiden.
Hari ini, Aburizal bertemu dengan Prabowo di Hambalang, Bogor. Seusai pertemuan, ia menyatakan tidak keberatan jika kelak menjadi bakal cawapres, mendampingi bakal capres Prabowo. Menurut dia, jabatan presiden atau wapres hanya instrumen yang tak perlu diributkan.
"Saya enggak keberatan (jadi cawapres). Pak Prabowo juga enggak keberatan," kata Ical seusai menemui Prabowo di Hambalang, Bogor, Senin siang.
Aburizal mengatakan sudah menemukan kesepakatan mengenai sikap politik dalam menghadapi pemilu presiden. Meski tidak disebutkan secara gamblang, sinyal koalisi kedua partai itu semakin kuat. "Mau di nomor satu, nomor dua, enggak masalah. Posisi presiden dan wakil presiden hanya instrumen untuk mewujudkan kebaikan bangsa, kebaikan negara," kata Aburizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.