Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengasuh Aniaya Bayi Karena Tak Menurut

Kompas.com - 04/05/2014, 19:06 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yani (17) pengasuh Diva Putri Andriyani (3) mengaku menganiaya lantaran kesal terhadap korban. Diva dianggap bandel dan tidak menurut.

"Korban yang dianggap bandel dan apabila dikasih tahu atau dinasehati tidak menuruti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Minggu (4/5/2014).

Menurutnya, berdasarkan hasil otopsi, menunjukkan korban mengalami kekerasan berulang. Sedangkan penyebab kematiannya adalah kekerasan benda tumpul pada kepala.

"Hasil pemeriksaan Yani, yang bersangkutan melakukan kekerasan kepada korban dengan cara memukul memakai tangan, mencubit, menggigit, dan membenturkan kepala korban ke diding," kata Rikwanto.

Selain itu, ditemukan juga luka-luka yang menyerupai gigitan pada dada, dan punggung, serta luka memar dan bengkak pada kepala dan pipi, serta lecet yang telah mengalami proses penyembuhan pada kepala, wajah, punggung, dada, dan perut.

Pada saat kejadian penganiayaan kepada korban, Yani diketahui kesal padanya. Diva membawa-bawa tas suami Yani yang berisi STNK keluar rumah dan bermain ke tempat tetangga. Sehingga ia pun marah. Diva diketahui tewas di kediaman Yani, Kampung Baru Klender, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.

Kepolisian telah menetapkan Yani sebagai tersangka. Dia dijerat dalam pasal 80 Undang-undang RI 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara maksimal 10 tahun dan atau denda maksimal Rp 200 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com