Akan tetapi, duet Prabowo-Ical diperkirakan akan mengundang kontroversi. "Pilihan Ical berduet dengan Prabowo akan sangat problematik. Ical punya banyak isu yang diangkat media, ditambah figur Prabowo yang kontroversial. Ini akan menjadi beban terhadap peluang mereka di pilpres, sangat sulit," kata peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philips J Vermonte, Sabtu (3/5/2014).
Philips menuturkan, perolehan suara Partai Golkar dibandingkan Partai Gerindra akan menjadi hambatan dalam menjadikan Ical sebagai cawapres. Pasalnya, internal Golkar dinilai tak akan menerima jika tidak mengajukan capres.
"Akan tetapi, kalau duet ini terjadi, maka saya tidak terkejut karena di antara dua tokoh ini ada banyak irisan. Keduanya memiliki chemistry yang cukup baik untuk menjadi mitra koalisi. Namun, untuk duet ini terjadi, harus melalui forum rapimnas," kata Philips.
Sebelumnya, dorongan agar Ical berkoalisi dengan Prabowo mulai disuarakan di internal Partai Golkar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Sharif Cicip Sutarjo mengisyaratkan masih terbuka peluang Partai Golkar berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam Pemilihan Presiden 2014. Pasalnya, dari semua kandidat, bakal calon presiden Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie merasa paling klop dengan bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Semua kemungkinan bisa terjadi. Namun dengan Pak Prabowo, Pak Ical ini sudah punya hubungan lama, dan sudah bicara soal pembangunan ke depan, sudah klop. Chemistry juga sudah ada," kata Cicip seusai acara Musrenbangnas di Hotel Bidakara, Rabu (30/4/2014).
Menurut Cicip, pertemuan Ical dengan Prabowo pada Selasa lalu juga belum memutuskan apakah akan saling bersaing atau berkoalisi. Dia menjelaskan kedua tokoh itu hanya bertemu membicarakan program masing-masing dan ternyata memiliki kesamaan cara pandang.
Di antara obrolan keduanya, kata Cicip, juga sempat terlontar tawaran menjadi calon wakil presiden bagi Ical. Namun, tawaran itu dibalas Ical dengan menawarkan Prabowo sebagai calon wakil presidennya.
Cicip menambahkan, pertemuan Ical dengan Prabowo berbeda dibandingkan pertemuan Ical dengan Jokowi. Saat bertemu dengan Jokowi, sebut Cicip, Ical sepakat untuk saling bersaing sebagai bakal capres. Sementara itu, bersama Prabowo, belum ada keputusan apa pun. "Jadi pertemuannya sangat cair. Belum ada yang putus. Nanti kita lihat pada rapimnas bulan Mei, kemungkinannya bisa saja terjadi," tambah Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.