Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem "Juara" di Bengkulu

Kompas.com - 28/04/2014, 12:05 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem mendapatkan suara tertinggi dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 di Provinsi Bengkulu. Partai yang baru pertama kali mengikuti pemilu itu memperoleh sekitar 14,15 persen dari total suara sah 723.790 suara atau setara dengan 130.767 suara.

Berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada  1.106.369 pemilih yang menggunakan hak pilihnya di provinsi tersebut. Nasdem mengalahkan pemenang pemilu versi penghitungan cepat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang berada di peringkat kedua dengan 119.224 suara.

Urutan ketiga ditempati Gerindra dengan 108.737 suara. Disusul Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 92.713 suara; Partai Golkar dengan suara 92.625 suara; Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 81.490 suara; Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 75.776 suara; Partai Demokrat dengan 74.441 suara; Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 61.768 suara; Partai Hanura 49.668 suara; Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai Bulan Bintang yang masing-masing memperoleh 17.665 suara dan 18.916 suara.

Total partisipasi suara di Bengkulu adalah 79,07 persen. Suara tidak sah mencapai 16,5 persen atau 182.578 lembar surat suara.

KPU menggelar rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara hari ketiga, Senin (28/4/2014). Selain Bengkulu, KPU juga akan merekapitulasi suara dari Provinsi DKI Jakarta, Bali, dan Sumatera Barat. Jika masih tersisa waktu, KPU juga akan merekapitulasi suara dari Provinsi Kalimantan Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com