Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan Janji Tak Akan Membelot dari Demokrat

Kompas.com - 22/04/2014, 17:44 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan akan terus bersama Partai Demokrat dan tetap mengikuti proses konvensi calon presiden Partai Demokrat hingga tuntas. Dahlan juga akan tetap patuh pada Partai Demokrat dan tak melakukan manuver meski tak akan diajukan sebagai calon presiden.

"Sepanjang masih terikat konvensi, tidak akan melakukan manuver apa pun, dengan siapa pun, karena saya merasa masih terikat dengan Demokrat," ujar Dahlan di kompleks kantor kepresidenan, Selasa (22/4/2014).

Dahlan menampik bahwa pelaksanaan konvensi tidak jelas. Menurutnya, masih ada waktu bagi Partai Demokrat untuk menyelesaikan terlebih dulu konvensi. Pada akhir pekan ini, konvensi akan kembali dimulai setelah vakum selama pelaksanaan pemilu legislatif lalu. Tahapan konvensi sudah mencapai debat akhir.

Terkait persiapannya dalam menghadapi debat akhir itu, Dahlan mengaku hanya mengikuti tahapan yang disiapkan. Dia tidak berambisi untuk dipilih oleh Partai Demokrat sebagai calon presiden.

"Konvensi diteruskan ikut, tidak diteruskan, ikut. Dipilih ikut, tidak dipilih ikut. Jadi capres ikut, tidak jadi capres ikut. Jadi cawapres ikut, tidak jadi cawapres ikut, tidak dicalonkan apa-apa juga ikut," katanya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan bahwa pelaksanaan konvensi calon presiden Partai Demokrat akan dilanjutkan hingga menghasilkan pemenang. Keputusan ini diambil setelah digelar rapat antara Majelis Tinggi Demokrat dan Komite Konvensi di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Selasa (15/4/2014) malam.

"Hasil rapat tadi, konvensi akan tetap diteruskan. Tanggal 26 April akan dilakukan debat di Jakarta," ujar Ketua Komite Konvensi Maftuh Basyuni saat dihubungi, Selasa malam.

Setelah pelaksanaan debat terakhir di Jakarta, komite akan melakukan survei dengan menggandeng lembaga survei. Hasil survei itu akan menjadi pertimbangan Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk memilih 1 pemenang di antara 11 peserta konvensi. Maftuh mengatakan, pemenang konvensi adalah capres yang diusung Partai Demokrat.

"Kami hanya bertugas untuk menyiapkan capres. Kalau umpamanya Demokrat terkendala tidak bisa sampai 20 persen sekarang ini, bisa berkoalisi dengan yang lain," kata mantan Menteri Agama itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penembak Danramil Aradide Diketahui Sudah Bergabung ke OPM Kelompok Osea Satu Boma Setahun

Penembak Danramil Aradide Diketahui Sudah Bergabung ke OPM Kelompok Osea Satu Boma Setahun

Nasional
Disebut Bakal Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Jokowi: Saya Masih Jadi Presiden Sampai 6 Bulan Lagi Lho

Disebut Bakal Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Jokowi: Saya Masih Jadi Presiden Sampai 6 Bulan Lagi Lho

Nasional
Menkes Sebut Tak Ada Penghapusan Kelas BPJS, Hanya Standarnya Disederhanakan

Menkes Sebut Tak Ada Penghapusan Kelas BPJS, Hanya Standarnya Disederhanakan

Nasional
Baleg Rapat Pleno Revisi UU Kementerian Negara Siang Ini, Mardani: Kaget, Dapat Undangan Kemarin

Baleg Rapat Pleno Revisi UU Kementerian Negara Siang Ini, Mardani: Kaget, Dapat Undangan Kemarin

Nasional
Jokowi Bakal Gelar Rapat Evaluasi Bea Cukai

Jokowi Bakal Gelar Rapat Evaluasi Bea Cukai

Nasional
Kerajaan Arab Saudi Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Kerajaan Arab Saudi Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Mendefinisikan Ulang Mudik untuk Manajemen di 2025

Mendefinisikan Ulang Mudik untuk Manajemen di 2025

Nasional
Saat Anwar Usman Kembali Dilaporkan ke MKMK, Persoalan Etik yang Berulang...

Saat Anwar Usman Kembali Dilaporkan ke MKMK, Persoalan Etik yang Berulang...

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro di Sultra, Telan Biaya Rp 1,57 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro di Sultra, Telan Biaya Rp 1,57 Triliun

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Indonesia Boleh Berziarah ke Makam Rasulullah

Kemenag: Jemaah Haji Indonesia Boleh Berziarah ke Makam Rasulullah

Nasional
Ingatkan soal Krisis Air, Jokowi: Jangan Biarkan Air Terus Mengalir ke Laut dan Tidak Dimanfaatkan

Ingatkan soal Krisis Air, Jokowi: Jangan Biarkan Air Terus Mengalir ke Laut dan Tidak Dimanfaatkan

Nasional
Korban Banjir Bandang Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Hilang, 37 Luka-luka

Korban Banjir Bandang Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Hilang, 37 Luka-luka

Nasional
Sita Mobil Mercedes-Benz Terkait Kasus TPPU SYL, KPK: Kepemilikannya Dipindahtangankan

Sita Mobil Mercedes-Benz Terkait Kasus TPPU SYL, KPK: Kepemilikannya Dipindahtangankan

Nasional
Prabowo Ajak Gibran Bertemu Presiden MBZ

Prabowo Ajak Gibran Bertemu Presiden MBZ

Nasional
Daftar Layanan Kesehatan yang Tidak Dijamin BPJS Sesuai Perpres 59 Tahun 2024

Daftar Layanan Kesehatan yang Tidak Dijamin BPJS Sesuai Perpres 59 Tahun 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com