JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari yakin bahwa kampanye Golkar yang menonjolkan keberhasilan masa Orde Baru memberikan sumbang sih pada peroleh suara partai itu dalam Pemilu Legislatif 2014. Ia percaya bahwa sebagian masyarakat Indonesia merindukan masa-masa pembangunan era Soeharto.
"Memang bisa jadi sebagian pemilih mengurungkan niatnya nyoblos Golkar karena ketakutan kembali seperti masa Orde Baru, tapi itu mungkin kalangan menengah atas. Kalau masyarakat petani justru ingin seperti masa Soeharto," kata Hajriyanto di Kompleks Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Senin (21/4/2014).
Ia menambahkan, dari hasil penelusuran para kader Golkar, masyarakat pedesaan merindukan pembangunan seperti dilakukan pada pemerintahan Presiden RI yang dijuluki "Bapak Pembangunan" tersebut. Bila dibandingkan dengan masa sekarang, Hajriyanto menilai masyarakat pedesaan hanya sering mendapat bantuan berupa perbaikan infrastruktur yang sudah ada.
"Zaman Pak Harto, semua dibangun, irigasi, jembatan, waduk, dan lain-lain. Rakyat pedesaan memang menginginkan hal seperti itu lagi. Sekarang hanya perbaiki apa yang rusak, perbaiki yang bocor. Padahal kebutuhan di pedesaan itu sudah perlu diperbaiki," katanya. Wakil Ketua MPR itu menampik anggapan bahwa jualan Orde Baru membuat perolehan suara partai tersebut sulit didongkrak.
Berdasarkan hasil hitung cepat Kompas, Golkar diperkirakan mendapatkan perolehan suara sekitar 15,01 persen. Untuk dapat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai ini harus berkoalisi karena perkiraan capaian suara maupun kursi tak memenuhi persyaratan minimal dukungan 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.