Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais Pastikan Koalisi Indonesia Raya Tak Terkait Gerindra

Kompas.com - 17/04/2014, 23:28 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais membantah bahwa wacana koalisi Indonesia Raya yang dilontarkannya akan dikomandoi oleh Partai Gerindra. Menurut Amien, nama koalisi itu diperolehnya karena terinspirasi dari semangat membentuk koalisi politik yang besar untuk memudahkan pemerintahan selanjutnya.

"Enggak ada, semua hanya kebetulan," kata Amien, seusai hadir dalam acara pertemuan tokoh partai berbasis Islam, di Cikini, Jakarta, Kamis (17/4/2014) malam.

Amien menjelaskan, usulan koalisi Indonesia Raya untuk mengganti koalisi poros tengah yang dianggapnya telah usang. Ke depannya, ia berharap, koalisi ini akan terbentuk dari banyak partai politik.

Menurut Amien, koalisi poros tengah konotasinya terlalu sempit dan cenderung dianggap sebagai perkumpulan partai Islam. Oleh karena itu, ia menyarankankan, istilah koalisi poros tengah tak digunakan lagi dan beralih ke koalisi Indonesia Raya.

Sebelumnya diberitakan, pada malam ini, sejumlah tokoh dan pimpinan partai serta ormas berbasis Islam melakukan pertemuan secara tertutup di Rumah Ratna Hasyim Ning, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Pertemuan ini digagas untuk menampung aspirasi umat Islam dari berbagai daerah yang menginginkan partai-partai Islam bersatu dan mengusung calon sendiri pada Pemilihan Presiden 2014.

Selain Amien, hadir juga semua perwakilan dari partai berbasis Islam, yaitu Bendahara Umum DPP PKB Bahrudin Nashori, Ketua DPP PAN Azwar Abubakar, Presiden PKS Anis Matta, Wasekjen PKS Fahri Hamzah, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, tokoh MUI KH Amidan, dan Waketum PPP Emron Pangkapi.

Rencananya, pertemuan serupa akan kembali digelar di Kantor Majelis Ulama Indonesia, Jumat (18/4/2014) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com