Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Minta Peserta Tak Berpolemik Tentukan Nasib Konvensi Capres

Kompas.com - 14/04/2014, 16:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyarankan peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat untuk tidak berpolemik menentukan nasib konvensi. Ruhut mengakui, dari hasil pemilu legislatif, perolehan suara Partai Demokrat dalam berbagai hasil hitung cepat (quick count) yang berkisar pada angka 9 persen akan sulit membuat partai tersebut untuk mengusung capres. Namun, menurutnya, nasib konvensi berada di tangan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Komite Konvensi, bukan di peserta konvensi ataupun kader lain.

"Konvensi belum diputuskan nasibnya, itu ada di tangan Pak SBY atau Komite Konvensi. Jadi, janganlah membuat polemik atau spekulasi konvensi dihentikan saja," kata Ruhut dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (14/4/2014) siang.

Dalam kesempatan itu, dia mendampingi salah satu peserta konvensi yang dijagokannya, Pramono Edhie Wibowo. Ruhut mengapresiasi sikap Pramono yang menyatakan akan menyerahkan segala keputusan mengenai konvensi tersebut kepada SBY.

Menurut Ruhut, sejauh ini sudah timbul berbagai opini yang meminta konvensi dihentikan. Opini itu datang dari dua peserta konvensi yang juga kader Demokrat, Marzuki Alie dan Hayono Isman. Ruhut sangat menyayangkan sikap keduanya.

"Aku dengar Marzuki Alie dan Hayono Isman bilang konvensi sudah saja. Bukan begitu seharusnya, apalagi buat kader sendiri. Tunggu saja keputusan Ketua Umum, hormatilah Pak SBY. Ini kan belum ada keputusan, jadi masih berjalan," kata Ruhut.

Ruhut yakin, dalam waktu dekat, SBY akan mengumumkan akan seperti apa nasib konvensi. Meski demikian, Ruhut belum mengetahui kapan hasilnya akan diumumkan. Dia meminta para peserta konvensi, kader Demokrat, hingga publik untuk bersabar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilaporkan Nurul Ghufron Ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron Ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis Saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis Saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com