JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan konvensi calon Presiden. Hal ini menyusul anjloknya suara partai pemenang pemilu 2009 itu dalam pemilu legislatif 2014 berdasarkan hasil hitung cepat. Demokrat pun akan memikirkan langkah ke depan karena menyadari tak bisa memaksakan diri memajukan calon Presiden.
"Kami sedang lakukan evaluasi secara resmi karena hasil pileg hanya 10 persen. Jumlah ini tidak cukup untuk mengusung capres. Jadi keberadaan konvensi akan kami evaluasi kembali," ujar Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Syarief mengatakan, partainya berterima kasih kepada seluruh peserta konvensi yang telah berjuang selama ini. Menurut Syarief, konvensi ini dibuat untuk melahirkan calon Presiden sekaligus untuk membantu meningkatkan suara Demokrat.
"Namun, akhirnya begini. Tapi kami tetap bersyukur dapat angka 10 persen. Sekali pun itu tidak sesuai dengan target yang ditetapkan, kami sedang pelajari apa yang kami lakukan ke depan," ucap Syarief.
Menteri Koperasi dan UKM ini menuturkan, Partai Demokrat akan mengeluarkan keputusan terkait dilanjutkan atau tidaknya konvensi dalam waktu 2-3 hari ke depan. Syarief membantah bahwa Demokrat sudah menyiapkan calon sendiri sejak awal sehingga konvensi hanya untuk meningkatkan suara partai.
"Tidak, tidak ada. Dari awal memang konvensi untuk melahirkan capres," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengakui kekalahan partainya dan mengucapkan selamat kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra yang mendapatkan suara di atas Partai Demokrat. SBY juga menyatakan Demokrat membuka koalisi dengan siapa pun, termasuk Partai Gerindra yang sudah memiliki bakal capresnya, Prabowo Subianto.
Pernyataan SBY itu seolah mengesankan Demokrat tak lagi fokus mengajukan capres. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Nurpati pun menyatakan partainya kini bersikap realistis. Ketua Komite konvensi Maftuh Basyuni juga menilai pelaksanana konvensi tak lagi berperan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.