Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Dingin dan Rintik Hujan, Warga Tokyo Berikan Suara untuk Pileg

Kompas.com - 07/04/2014, 05:30 WIB
Ahmad Arif

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com — Suhu dingin dan rintik hujan tak menghambat warga negara Indonesia di Tokyo, Jepang, memberikan suara untuk Pemilu Legislatif 2014, Minggu (6/4/2014). Saat pemungutan suara, suhu berada di kisaran 10 derajat celsius.

"Mereka bukan hanya pemilih dari 24 kecamatan di Tokyo, melainkan juga mereka yang bermukim di Chiba, Saitama, Yokohama, dan Kawasaki," tutur Agus Heryana, petugas di Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, dalam siaran pers, Minggu.

Pemungutan suara dilakukan di ruang serbaguna Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), sejak pukul 08.00 waktu setempat. Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, mengapresiasi WNI yang telah berpartisipasi dalam pemilu. “Mari kita bedoa agar pemilu berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Yusron.

Menurut data Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Tokyo, saat ini ada 10.656 warga Indonesia yang tersebar di 30 Ken (semacam provinsi) di Jepang yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) dan daftar pemilih khusus (DPK). “(Namun) hanya sebagian kecil dari pendaftar ini yang terdaftar pada TPS di SRIT. Sebagian besar memilih dengan cara mengirimkan surat suara melalui pos,” kata Agus.

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 06 Tahun 2013 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pemilu Legislatif 2014, pemungutan suara di luar negeri berlangsung lebih awal daripada pemungutan suara di dalam negeri. Pemungutan suara di luar negeri berlangsung antara 30 Maret 2014 sampai 6 April 2014, disesuaikan dengan hari libur setempat.

Untuk pemberian suara di luar negeri, ada dua cara yang dapat dipakai, yaitu langsung datang ke tempat pemungutan suara luar negeri seperti SRIT di Tokyo ini, atau mengirimkan surat suara yang sudah diisi lewat pos. Suara dari luar negeri menjadi satu dengan daerah pemilihan DKI II. Adapun di dalam negeri, pemungutan suara baru akan berlangsung pada 9 April 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com