JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Tumpal Daniel mengatakan, partainya tidak melakukan kampanye terbuka seperti partai lain. Selain karena keterbatasan dana untuk kampanye, hal itu dilakukan karena PBB ingin fokus pada pendekatan personal.
Ia mengatakan, PBB tidak berkampanye dengan cara mengerahkan massa. Meski demikian, PBB memberi kebebasan para caleg untuk melakukan kampanye. Menurut dia, PBB mengukur kinerja caleg dalam menghimpun suara dengan cara door to door untuk pendekatan masyarakarat. Hal ini dinilainya lebih efektif dibandingkan dengan kampanye terbuka dan pengerahan massa.
"Kami tidak mengandalkan kampanye terbuka karena enggak ada dananya. Sudah rahasia umum kan, kalau massa itu ada bayarannya juga," kata Daniel, Senin (31/3/2014).
Meski demikian, PBB tetap merencanakan kampanye terbuka, yakni pada 2 April di Sorong serta 5 April 2014 di Bogor dan Jakarta. Ia setuju bahwa kampanye terbuka dapat mendulang banyak suara. Meski begitu, Daniel mengatakan, pemberitaan negatif media tentang kampanye terbuka partai juga dapat memengaruhi pilihan masyarakat.
Sejak ditetapkan menjadi peserta pemilu, kata Daniel, PBB memiliki strategi memonitor setiap daerah pemilihan (dapil). Kinerja caleg dievaluasi dari laporan secara berkelanjutan yang menunjukkan angka pemilih atas caleg tersebut. Setiap caleg memiliki tim untuk strategi visit home tersebut.
Ia juga mengatakan, pada 77 dapil, PBB mengusahakan minimal ada 1 tim yang bergerak untuk memantau potensi suara bagi PBB. Satu caleg yang memiliki tim besar diharapkan dapat menutup dapil yang kosong. "Misalnya, ada kemampuan logistiknya bagus, mengejar target dapil yang kosong," ujarnya.
Dengan strategi ini, ia yakin partainya mampu melampaui angka presidential threshold. Menurutnya, PBB sudah berada pada titik aman jika meraih 6 jutaan suara. Menurut David, elektabilitas calon legislatif lebih penting dibanding elektabilitas partai karena popularitas calon akan mengangkat elektabilitas partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.