“Poros tengah tidak semudah dulu. Dulu lebih mudah, sekarang sulit sekali,” kata Amien usai menghadiri kegiatan Tabligh Akbar Pengajian Politik Islam (TAPI) di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Minggu (30/3/2014).
Ia mengungkapkan, ketika Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden, banyak anak muda yang terjun ke dunia politik. Namun saat itu, kata Amien, mereka belum bersatu sepenuhnya.
“Sekarang ini, kekuatan muda mencengkeram politik lebih hebat lagi. Jadi muda itu menguasai media massa, menguasai sebagian politisi, menguasai anak politik dan lain-lain,” tegasnya.
Amien menambahkan, banyaknya partai politik yang menjadi peserta pemilu 2014 membuat masyarakat lebih cerdas dalam memilih. Ia menghimbau agar masyarakat memilih partai politik yang tidak mampu memberikan jaminan keadilan dan kesejahteraan sosial masyarakat.
“Saya tadi mengatakan boleh berbeda mahzab, beda partai. Tapi lihat ada hal yang mengganggu kita semua yaitu ketidakadilan. Padahal dua pilar kita ini menyuruh adil, keadilan sosial dan kemanusian yang beradab,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, santer wacana koalisi partai Islam setelah membentuk sebuah forum. Forum itu dihadiri oleh petinggi Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, serta Partai Amanat Nasional. Rencananya, partai-partai Islam akan bersatu membentuk koalisi poros tengah jilid II.
Dalam forum tersebut kerap dibahas secara intensif sejumlah masalah bangsa, kenegaraan, sampai membahas sosok pemimpin pada 2014. Sempat muncul dua nama yang diusulkan menjadi calon presiden dari koalisi poros tengah, yaitu Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Mahfud MD. Pemikiran utama forum itu adalah bagaimana partai dan ormas Islam bersatu dalam merespons persoalan kepemimpinan 2014.
Mahfud MD mengakui bahwa ia merupakan salah satu nama yang disebut sebagai calon yang akan diusung. Namun, ia mengatakan, waktu menuju pemilihan presiden masih panjang, dan perkembangan selanjutnya masih perlu diamati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.