Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miskin Gagasan, Kampanye Hanya Jadi Kontes "Dangdutan"

Kompas.com - 26/03/2014, 21:51 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan kampanye oleh calon anggota legislatif dan partai politik dikritik. Kampanye Pemilu 2014 yang telah berlangsung sejak 16 Maret lalu dinilai tak banyak mengupas gagasan caleg dan partai. Seringkali, yang menonjol hanya pertunjukan musik dangdut. Hal itu dikatakan Koordinator Institut Hijau Indonesia Chalid Muhammad, saat mengisi diskusi "Peta Krisis Dapil dan Politik Penjarahan", di Jakarta, Rabu (26/3/2014). 

Ia menyoroti tak adanya caleg dan partai yang berani menyuarakan tentang sengketa lahan. Padahal, menurut dia, di berbagai daerah pemilihan, banyak terjadi sengketa lahan antara perusahaan swasta dengan rakyat. 


"Mestinya caleg harus berani menggagas isu sengketa lahan. Jangan saat kampanye yang ada hanya musik dangdut sana sini. Kontes dangdut atau kontes politik ini sebenarnya," kata Chalid. 

Chalid menjelaskan, kompleksnya permasalahan sengketa lahan dan lingkungan seharusnya menjadi sorotan pada masa kampanye ini.

"Harusnya penyelesaian masalah-masalah ini yang dijadikan bahan orasi di kampanye," katanya.

Menurutnya, ada tiga faktor yang menyebabkan caleg dan partai tidak berani mengurusi konflik agraria. Pertama, kemungkinan keterlibatan langsung caleg dalam konflik; kedua, caleg dimodali oleh perusahaan yang berkonflik; dan ketiga kemungkinan caleg tidak paham masalah yang terjadi di wilayah pemilihannya.

"Banyak caleg DPR-RI yang berdomisili di Jabodetabek, tapi wilayah pemilihannya di Sumatera atau Kalimantan. Mana paham sama masalah di daerah," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, pengamat politik dari Universitas Indonesia Andrinof Chaniago mengatakan, pelaksanaan kampanye sangat kosong. Menurutnya, caleg dan parpol tidak menjanjikan hal-hal yang konkret kepada rakyat.

"Jadi apa yang mau ditagih sama rakyat. Janjinya kosong. Karena yang dijual saat kampanye hanya kesejahteraan, kedaulatan. Pernyataan seperti itu kan ngambang. Susah ditagih rakyat," kata Andrinof. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com