Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Tak Cocok, PDI-P Ganti Gaya Kampanye

Kompas.com - 21/03/2014, 16:02 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) protes kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena ketidakcocokan jadwal dan lokasi kampanye rapat umum terbuka. Jika tidak juga menemui kecocokan, partai itu akan mengubah metode kampanyenya.

"Kalau tetap tidak bisa (dicocokkan) oleh KPU, maka di beberapa daerah PDI-P akan kampanye dalam bentuk lain seperti blusukan, tatap muka dan sebagainya," ujar Liaison Officer PDI-P Sudiyatmiko di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2014).

Menurutnya, ada ketidakcocokan jadwal dan lokasi kampanye yang disusun KPU dengan KPU provinsi. Ia mengatakan, ketidaksesuaian itu menyebabkan terjadi bentrok di lokasi antara PDI-P dengan partai lain. Akibatnya, kata dia, partainya harus menunda kampanye rapat umum terbuka. Bahkan, dia mengaku kehilangan jatah kampanye di beberapa daerah. Daerah tersebut, di antaranya, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

"Kemarin, (Kamis, 20/3/201) pun kami gagal kampanye di Jambi, Bengkulu, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur," kata politisi yang akrab disapa Miko itu.

Dia mensinyalir ada unsur kesengajaan dalam hal ini. Dikatakanya, jika KPU tidak juga menindak KPU provinsi yang menurutnya berpihak, partai itu akan mengamil tindakan hukum. "Kalau KPU tidak menyadari kesalahannya, maka parpol akan bertindak. Memang ada laporan semacam tindakan sistematis untuk melakukan pelanggaran ini," ujar dia.

Sebelumnya Badan Pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) sudah melayangkan surat kepada KPU pusat menyoal sinkronisasi jadwal kampanye rapat umum terbuka tertanggal 17 Maret 2014. Bawaslu memperoleh fakta perbedaan metode dalam penyusunan jadwal kampanye rapat umum terbuka pada tingkat provinsi.

Pada jadwal kampanye rapat umum, KPU tidak secara spesifik memberikan wilayah pelaksanaan hingga menyebabkan perbedaan penafsiran oleh KPU provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com