Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Beda, Jokowi Klaim Kampanye PDI-P Mendidik

Kompas.com - 19/03/2014, 22:47 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo mengatakan, partainya menempuh cara berbeda dalam berkampanye. PDI Perjuangan tidak harus mengumpulkan massa di Jakarta karena hal itu dapat mengganggu orang lain.

Jokowi yang juga menjadi juru kampanye nasional PDI Perjuangan memulai kampanye partainya di Jakarta pada Minggu (16/3/2014). Kampanye itu dilakukan di lokasi-lokasi bersejarah, seperti Museum Kebangkitan Nasional, Gedung Kongres Pemuda, maupun Gedung Pancasila.

Menurut Jokowi, kampanye unik seperti ini dilakukan sebagai langkah untuk menelusuri perjuangan bangsa. "Kita pengin beda. Semua itu menunjukkan negara ini negara yang punya sejarah perjuangan yang besar, punya jejak yang jelas untuk dijelaskan, kemerdekaan bukan didapatkan dengan enak. Itu alat kampanye yang mendidik," kata Gubernur DKI Jakarta tersebut saat meninggalkan kantornya di Balaikota Jakarta, Rabu (19/3/2014) malam.

Selain di Jakarta, kampanye berupa heritage trail maupun patriot trail itu juga akan dilakukan di daerah-daerah lain di luar Jakarta. Hal itu mengingat banyak situs sejarah di setiap tempat yang akan menjadi lokasi kampanye PDI Perjuangan.

Hingga kini Jokowi tidak mengambil cuti untuk melakukan kampanye bagi partainya. Jokowi hanya akan menjadi juru kampanye pada akhir pekan.

Pada Sabtu (22/3/2014) nanti, PDI Perjuangan mendapat kesempatan kampanye terbuka di Jakarta Timur serta Provinsi Jawa Tengah, Bali, Lampung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Maluku. Pada Minggu keesokan harinya, jadwal kampanye PDI Perjuangan terdapat di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com