Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seskab: Serahkan Nama Pejabat yang Terlibat Pembakaran Hutan

Kompas.com - 14/03/2014, 11:45 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengaku memahami kegeraman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berencana akan mengambil alih pengendalian bencana asap yang bersumber dari kebakaran hutan dan lahan di Riau. SBY akan mengambil alih jika dalam waktu dekat Pemda Riau dan para menteri terkait tidak bisa mengatasi.

“Sejak kemarin dulu sudah ada instruksi ke menteri-menteri untuk mengatasi masalah asap di Riau. Tidak hanya masalah asap di Riau, tapi juga di daerah lain, dan antisipasi menjelang musim kemarau,” kata Dipo Alam melalui akun twitter pribadinya @dipoalam49 seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Jumat (14/3/2014).

Menurut Seskab, Wakil Presiden (Wapres) Boediono pagi tadi telah memimpin rapat untuk mengendalikan bencana asap di Riau dan daerah-daerah lain. Ia minta masyarakat bersabar karena hal itu pasti bisa kita atasi.

Dipo meyakinkan bahwa mereka yang membakar hutan di Riau, perorangan atau perusahaan, akan segera ditindak. Upaya peredaaan api dan asap juga diupayakan dapat diatasi.

“Pembakar hutan di Riau dan yang langgar aturan bukan saja ditindak tapi juga diadili dan dihukum. Semoga bersama kita cepat dapat atasi masalah asap,” ujar Seskab.

Mengenai kemungkinan hambatan anggaran dalam pengendalian bencana asap di Riau, Dipo mengemukakan bahwa Menteri Keuangan Chatib Basri sudah menjelaskan bahwa keperluan dana untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan unsur terkait guna mengatasi masalah peredaan kebakaran dan asap di Riau itu sudah tersedia.

Terkait tudingan adanya keterlibatan pejabat, baik pusat maupun daerah, dalam kasus pembakaran hutan secara serampangan di Riau dan daerah lain, Dipo meminta yang mengetahui hal itu untuk melaporkannya.

“Kirim segera ke Sekretariat Kabinet nama pejabat pusat dan daerah yang terlibat pembakaran hutan secara liar/serampangan di Riau dan daerah lain,” tegas Dipo.

Presiden Geram

Sebelumnya, SBY dalam akun Twitternya mengaku memahami keresahan dan kemarahan sebagian rakyat akibat asap dan kebakaran ladang di Riau. Di samping karena cuaca ekstrem, kata SBY, kebakaran ladang itu juga akibat adanya warga dan perusahaan yang membakar ladang.

SBY mengatakan, sebenarnya pemerintah pusat dan daerah, khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta TNI dan Polri, telah berusaha mengatasi bencana itu. Namun, SBY mengakui bahwa hasilnya belum memuaskan.

"Saya ingin para pejabat daerah di Riau berdiri paling depan untuk cegah dan tangani asap ini. Mengapa terus terjadi rakyat jadi korban," kata SBY.

"Kalau dalam waktu 1-2 hari ini Pemda Riau dan para menteri tidak bisa mengatasi, kepemimpinan dan pengendalian akan saya ambil alih," pungkas SBY di akhir tweetyang diunggah Kamis (13/3).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com