Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Jurkamnas, SBY dan Pramono Edhie Akan Kampanye Bersama

Kompas.com - 12/03/2014, 00:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, dijadwalkan akan berbagi panggung bersama dalam kampanye terbuka Partai Demokrat. Kedua tokoh ini didapuk menjadi juru kampanye nasional Partai Demokrat.

"Saya dan Ketua Umum akan ada jadwal berkampanye bersama. Di luar itu, saya akan berkampanye dengan jurkam lainnya di kesempatan lainnya," ujar Pramono Edhie dalam pernyataan tertulis, Selasa (10/3/2014). Dia mengaku baru mendapat tugas sebagai jurkamnas Partai Demokrat tadi siang.

Menurut Pramono, dia akan berkampanye sebagian besar di Pulau Jawa. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menyatakan, dia akan berusaha menggenjot popularitas Partai Demokrat di Jawa Barat dan Jawa Timur yang merupakan basis suara Partai Demokrat pada Pemilu 2004 dan 2009.

"Selain itu, saya akan mencoba mendulang suara di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan kantong suara partai lain," kata Pramono. Selama kampanye pada 16 Maret sampai 5 April 2014, dia mengatakan akan meyakinkan masyarakat tentang kontribusi Partai Demokrat selama ini dalam melaksanakan pembangunan.

Partai Demokrat, kata Pramono, telah memimpin pembangunan selama dua periode pemerintahan dengan capaian indikator ekonomi menunjukkan tren positif yang signifikan. "Kami telah memberikan bukti, bukan janji belaka," ucap Pramono Edhie yang juga maju dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat ini.

Selain SBY dan Pramono Edhie, Partai Demokrat juga sudah menetapkan dua peserta konvensi lain, yakni Dahlan Iskan dan Endriartono Sutarto, sebagai jurkamnas kampanye terbuka. Selain mereka, jurkamnas Partai Demokrat adalah para elite partai pemenang Pemilu 2009 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com